Rabu, 06 Juli 2011

Bakmi Jawa

Bakmi Jawa atau Mi Jawa adalah bakmi rebus (bakmi godok) atau mi goreng yang dimasak dengan bumbu khas masakan Jawa. Mi dimasak di atas tungku tanah liat (anglo) dan api arang. Meskipun banyak pembeli yang memesan, juru masak tidak memasak semua pesanan dalam satu wajan besar, melainkan bahan dan bumbu diracik satu per satu. Pesanan dimasak satu porsi demi satu porsi di dalam wajan kecil. Ciri khas lainnya bakmi Jawa adalah penambahan suwiran daging ayam kampung dan telur bebek ke dalam masakan.

Bakmi Jawa banyak dijajakan di Yogyakarta dan kota-kota di Provinsi Jawa Tengah.[2] Desa Piyaman, Wonosari, Gunungkidul merupakan tempat asal pedagang bakmi Jawa yang berdagang di berbagai kota besar di Indonesia.[3]

Penjual bakmi Jawa di Yogyakarta berdagang mulai senja dan meletakkan gerobak tempat memasak bakmi di depan tempat usaha mereka. Pedagang bakmi Jawa yang ramai diantri pembeli di Yogyakarta di antaranya Bakmi Pak Pele di Alun-Alun Utara, Bakmi Kadin, Bakmi Mbah Hadi Terban[4], Bakmi Mbah Mo di Desa Code, Trirenggo, Bantul,[5] dan Bakmi Mbah Wito di Desa Piyaman, Wonosari, Gunungkidul.[3]

Susilo Bambang Yudhoyono sebelum terpilih sebagai presiden dikabarkan sering mendatangi Warung Bakmi Mbah Wito di Wonosari, Gunungkidul.[6] Almarhum Presiden Soeharto dulunya adalah salah seorang pelanggan bakmi Jawa Harjo Geno di Pasar Prawirotaman, Yogyakarta.[7] Ketika Soeharto masih menjabat presiden, Bakmi Kadin diundang untuk memasak di Istana Negara setiap Peringatan 17 Agustus.[8]

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Sepiring bakmi Jawa (bakmi godok)
Informasi
Asal Indonesia
Daerah Jawa Tengah, Yogyakarta
Penyajian dan bahan
Bahan Mi, bihun, campuran mi dan bihun, telur bebek, daging ayam kampung
Variasi mi godok, mi goreng, mi nyemek (seperti bakmi kuah, tetapi tidak berkuah/sedikit berkuah),[1] magelangan (nasi goreng campur bakmi)

1 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus